Hai sobat apa kabarmu?

31 07 2008

You like a wind… ada dan tiada.
Engkau ada disaat riak-mu menerpa “hidupku”
Engkau tiada saat riak-mu menjauhi hidupku.

Bagaimana ku dapat mengatakan Kamu ada namun tiada,
Kamu tiada namun ada.

Akankah kuharus ambil “kipas”
Agar aku dapat rasakan hadirmu?
Atau biarkan saja agar aku hanya dapat rasakanmu?

Tiada memiliki….. apalagi punyai….
Rasakan sentuhan…. Tak dapat kuraih.

Atau memang begitu adanya?
Kamu hanya sebagai hiasan
Hiasan yang mengukir kenangan kenanganku.

Bingkai yang buatku bangga miliki
Mengitari hari hariku dan asaku.

Hingga pada titik aku harus berdiri kembali
Meraih bingkaimu… memandang sesaat meski tak puaskanku
Bawamu berjalan menuju satu titik…”Tembok keangkuhanmu”

Kuharus letakkan bingkaimu pada “tembok angkuhmu “
Tempat semestinya itu berada
Hingga suatu saat nanti ku akan bertemu lagi.
Dan berkata “Hai sobat apa kabarmu?”